Sudah berlangganan artikel blog ini via Email?

Selasa, 07 April 2009

Pesinetron Atilla A. Syah “Tertangkap Basah” di Kabupaten Kuningan

Attilla A Syah - pesinetron juga mantan suami aktris sinetron Wulan Guritno “tertangkap basah” wartawan Kab Kuningan. Keberadaannya di Kab Kuningan, menurut pengakuannya sudah tiga bulan. Namun tidak terlacak oleh media massa cetak dan elektronik. Khususnya kuli tinta di infotainmen. Pertemuan pun tidak disengaja.

Atilla yang secara diam-diam menikahi Ana Supiana warga Desa Cileuleuy Kec Cigugur setelah bercerai dengan Wulan Guritno. Merasa betah tinggal di kampung halaman istrinya dan merasa tertarik untuk mengembangkan produk unggulan Kab Kuningan. Ketika tertangkap basah pun, ia tengah menginventarisasi produk unggulan untuk dibawa ke Jakarta.


“Saya kebetulan memeroleh tugas sebagai public releation (PR) sebuah perusahaan yang menangani produk unggulan di suatu daerah. Jadi bukan urusan film atau hal lain berkaitan dengan profesi saya. Di Kab Kuningan banyak potensi yang perlu dikembangkan di tingkat regional dan nasional. Khususnya wisata dan agribisnis,” ucapnya.

Sudah banyak produk unggulan yang diinventarisasi, kata Atilla, terutama makanan tradisional yang mampu menyedot pasar. Diantaranya peuyeum ketan, opak, rengginang dan wajit. Selain itu, objek wisata yang dapat dikembangkan seperti waduk darma di Kec Darma dan Gunung Ciremai itu sendiri. “Yang dibutuhkan dari itu semua adalah pencitraan,” tegasnya.

Ia pun memberikan contoh. Peuyeum ketan yang dikemas dengan ember tentu kurang menarik jika disuguhkan seperti itu. Perlu pencitraan lebih baik, seperti dibungkus dengan kertas foil, seumpamanya. Sebab yang inti dari peuyeum ketan mampu menjaga airnya supaya tidak berceceran. Selain itu, objek wisata perlu ditata sesuai kebutuhan turis.

Ketika diminta tanggapannya mengenai maraknya selebriti menjadi calon legislatif (caleg). Jawabnya, menjadi caleg hak semua warga negara Indonesia termasuk aktor dan aktris. Hak itu seharusnya dipergunakan sebaik-baiknya sebab modal popularitas sudah dimiliki. Namun demikian, status keartisan harus diimbangi dengan intelektual kebangsaannya.

“Kita mendukung artis yang menjadi caleg. Terlepas nantinya mereka memeroleh suara atau tidak. Sebab kita tahu, dunia politik kan masih awam masih perlu belajar banyak. Sehingga pemilu kali ini bisa dijadikan pengalaman atau menambah wawasan. Mengandalkan popularitas saja belum cukup, perlu ada proses pembelajaran terlebih dahulu,” ucapnya.

Lanjutnya, “ Dede Yusuf, sebagai contoh. Tidak tiba-tiba menjadi wakil gubernur Jawa Barat. Ia ditempa dulu di politik sampai betul-betul matang. Jadi menurut hemat saya, selebritis itu tidak bisa langsung terjun dan memetik hasil baik. Ada pembelajaran terlebih dahulu baik secara langsung maupun tidak langsung. Hal itu harus disadari betul,” ungkapnya.

Saat ditanya kira-kira berapa persen caleg selebritis yang berhasil? Kata ia, “dari seratus persen caleg selebritis, mungkin yang akan jadi sekitar 3 persennya saja. Ini hanya perkiraan lho. Karena, posisi selebritis belum sepenuhnya menguasai peta politik di daerah pemilihan (dapil) masing-masing. Mereka (artis-red) dikenal masyarakat sebagai selebritis, bukan pelaku politik,” tegasnya.

Begitu pun saat ditanya mengenai mantan istrinya yang gagal menjadi calog. “Ya saya sih mendo’akan supaya dia tetap sabar dan mentalnya tidak ambruk. Mungkin sekarang belum beruntung, ke depannya diharapkan bisa jadi calon legislatif,” ucapnya diiringi tawa.***

http://wartadesa2007.wordpress.com/




Dengan memasukan alamat email dibawah ini, berarti anda akan dapat kiriman artikel terbaru dari blog ini di inbox anda:


  

1 C-O-M-M-E-N-T:

Anonim mengatakan...

Ternyata setelah dikonfirmasi dengan Ana Supiana, tidak pernah terjadi perkawinan antara Attilla dengan Ana, karena Ana masih punya suami dan punya 4 anak.Attilla memang menjadi Relawan Ana untuk pencalegan DPR-RI meski gagal. Salam

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Komen donk... blog ini dofollow lho

 

Tommy Nopianto, S.E

Latar belakang pendidikan saya adalah Ekonomi dengan jurusan Manajemen. Saya selalu berusaha untuk melengkapi diri dengan kemampuan-kemampuan dasar (soft skills) berdasarkan konsentrasi studi yang saya tempuh. Sangat berkeinginan kuat untuk mengembangkan diri terutama apabila hal ...


Blogger Profile | Facebook Profile