Sudah berlangganan artikel blog ini via Email?

Minggu, 25 Januari 2009

Saksikan Gerhana Matahari Cincin 26 Januari

Jakarta - Pernahkah anda melihat gerhana matahari cincin? Jika belum, maka tunggu saja, tanggal 26 Januari 2009, saat matahari terbenam. Gerhana matahari cincin akan terjadi di Indonesia. Sembilan tahun lalu, gerhana matahari cincin juga terjadi. Dan akan dapat dilihat lagi pada tujuh tahun berikutnya. Jadi ini merupakan peristiwa langka.

Namun sayang, peristiwa langka ini, tidak bisa disaksikan di semua wilayah di tanah air. tersebut, termasuk Jakarta. Hanya beberapa daerah di Indonesia yang dapat menyaksikan gerhana matahari cincin tersebut diantaranya, Banten, Lampung, Sumatera Selatan, Bangka-Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Sulawesi Tengah. Daerah yang paling lama menikmati gerhana matahari cincin adalah Piringsewu, Lampung, dengan lama fase cincin 6 menit 12 detik.

Sementara untuk wilayah-wilayah lain selain yang disebutkan di atas, hanya mampu melihat gerhana matahari cincin sebagian saja, karena penutupan piringan matahari sangat besar, lebih dari 50 persen. Sementara untuk wilayah Jakarta, penutupan piringan matahari hampir 91 persen.

Gerhana matahari cincin dapat disaksikan antara pukul 15.20 WIB hingga 17.50 WIB. Lama waktu gerhana sekitar 10 menit dan puncak gerhana terjadi pukul 16.41 WIB.

Beberapa peneliti baik dari Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional (LAPAN) maupun Observatorium Bosscha ITB, Bandung, mengatakan, gerhana matahari cincin terjadi, saat piringan matahari tidak tertutup penuh oleh piringan bulan sehingga tampak seperti cincin yang melingkari bulan yang tampak gelap.

Namun tidak seperti gerhana matahari total, dimana gelap gulita akan dirasakan sebagaimana layakanya malam tanpa bulan. Pada gerhana matahari cincin ini, penutupan bagian tengah piringan matahari sekitar 93 hingga 96 persen.

Meski relatif lebih aman dari gerhana matahari total, Thomas Djamaludin dari LAPAN dan juga Taufik Hidayat dari Bosscha, menyarankan agar tidak melihatnya secara langsung, karena dapat merusak kesehatan mata.

Ada beberapa cara untuk melihat gerhana matahari ini, diantaranya menggunakan kacamata yang dilengkapi filter yang mampu mengurangi intensitas sinar matahari. Kacamata seperti ini dapat ditemui di toko peralatan astronomi.

Begitu juga bagi yang ingin melihat menggunakan teleskop atau binokuler, harus melapisinya dengan filter matahari. Atau jika tidak, ingin melihat langsung ke arah matahri, pengguna teleskop atau binokuler, dapat melihat citra gerhana dengan memperhatikan proyeksinya.

Caranya, dengan mengarahkan lensa obyektif teleskop ke matahari dan mengarahkan lensa obyektif teleskop ke matahari dan mengarahkan bayangan yang muncul dari lensa okulernya pada sebuah kertas. Pada kertas itulah citra gerhana akan bisa diamati.

Atau bisa menggunakan cara yang konvensional, dengan membuat kamera lubang jarum atau pinhole. Kamera dibuat menggunakan kardus yang diberi lubang serta dilapisi kertas aluminium. Pada bagian bagian lain dari kardus yang dilubangi tersebut, ditempati kertas putih untuk memproyeksi sinar matahari. Citra yang muncul pada kertas itulah yang diamati.

Jadi, bagi anda yang ingin menyaksikan gerhana matahari cincin tanggal 26 Januari nanti, sekarang bisa bersiap-siap, cara mana yang bisa anda pakai untuk menyaksikan peristiwa besar tersebut.




Dengan memasukan alamat email dibawah ini, berarti anda akan dapat kiriman artikel terbaru dari blog ini di inbox anda:


  

0 C-O-M-M-E-N-T:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar

Komen donk... blog ini dofollow lho

 

Tommy Nopianto, S.E

Latar belakang pendidikan saya adalah Ekonomi dengan jurusan Manajemen. Saya selalu berusaha untuk melengkapi diri dengan kemampuan-kemampuan dasar (soft skills) berdasarkan konsentrasi studi yang saya tempuh. Sangat berkeinginan kuat untuk mengembangkan diri terutama apabila hal ...


Blogger Profile | Facebook Profile