YouTube

Akhirnya sato sakaki juga saya untuk nimbrung omong-omongin tentang YouTube yang kata kawan kawan sekarang di Indonesia Tanah Air Pusaka sedang lagi kena jitak oleh Menkoinfo, karena YouTube sedikit nakal nggak mau dengerin saran pemerintah ntuk nutup tayangan film fitna. Gara gara fitna akhirnya semua informasi yang dari YouTube dibredel (semoga sementara saja yaa) ntuk kasih pelajaran katanya buat YouTube. Walau beberapa netter masih bisa cari cari akal ntuk membukanya dengan jalan lain, karena emang bagaimanapun yang namanya jalan tak satu menuju Mekah.

Terlepas dari singpusing dan batdebat tentang penutupan sementara YouTube di tanah air, saya ingin berbagi cerita sedikit tentang lara hati dan gundah gulana jiwa saat asa dan rindu bergelora membayang di ranah sukma (neeh dah tanda tanda kalo dah keluar penyakitnta).

Karena tinggal jauh dirantau yang dipisahkan jarak sekitar 12.000 km, adalah wajar jika wajah wajah darah daging belahan jiwa dan racikan manis tangan rang rumah ntuk sekedar membuat teh dipagi hari selalu membayang dan menari nari di depan mata. Ditambah ntuksuntuk pikiran yang dengan segudang PR dan dingin cuaca menembus dada, daripada ngelayap tak karuan mencabik hari akhirnya sang pelipur lara ditumpahkan ke yang namanya YouTube disudut hening kamar residence universitaire.

Memang banyak sekali informasi aktual yang didapat lewat YouTube mulai informasi dari tingkat RT sampai Internasional, mulai dari informasi pedagang kaki lima sampai seleberitis, mulai informasi pemilihan wali nagari (kepala desa) sampai pemilihan Presiden nan mana saya sering membuka pidatonya Barack Obama yang sangat elegan dan membahana, mulai informasi penggal kepala sampai informasi kumandang adzan nan menyejukkan, mulai informasi penemuan sel sel baru sampai keadaan astronot diluar angkasa, mulai informasi lagu kampuang nan jauh dimato sampai lagu Said I loved you…but I lied nya Michael Bolton.

Tidak dipungkiri yang namanya informasi apalagi dunia maya semua masuk baik yang positif ataupun negatif, saya tidak ikut ikutan lah menyoroti teguran yang diberikan oleh Pak Nuh ini, pikir pikir ada baik dan juga ada buruknya. Baiknya mungkin bisa buat masukan dan pelajaran bagi YouTube ataupun penyedia jasa layanan Online lainnya untuk mikir mikir dan melakukan penyaringan terhadap semua informasi yang dimasukkan oleh para apresiatornya. Buruknya yaa mungkin ada kekesalan oleh penikmat YouTube untuk mencari informasi atau minimal tempat pembuang sepi seperti saya sekarang ini. Walau juga tak sepenuhnya kita bisa menerima sebagian pernyataan yang mengatakan cukup disaring/diberedel saja oleh si penerima informasi sendiri, namun bagaimanapun yang namanya pemerintah tentu juga harus memperhatikan suara lain yang anti terhadap informasi informasi yang bisa menyesatkan, bagaimanapun sebuah kebijakan pasti ada selalu muncul like end dislike, mungkin disitulah letak kebersamaan kita ntuk bisa saling menerima.

Kembali ke YouTube, memang ini salah satu akses Online untuk pelipur lara saya, yang mana lagu lagu rancak gubahan Tiar Ramon dengan syair Hujan dan Pasan Mande nya menjadi lagu penderas air mata saya nun jauh diujung dunia, belum lagi diselingi oleh alunan suara An Roys, Ucok Sumbara, Susi, Uci Bing Slamet, Pance Pondagh, dll… sedikit lagu SMS dan Kucing Garong hehehe…. yang menghantarkan saya ntuk semakin menyepi menghitung hari.

ahhhh YouTube……

ps : Sementara bagi manteman yang lagi ditinggal YouTube, mungkin situs ini bisa menjadi pelarian lain buat penghibur diri (dan masih banyak situs model YouTube lainnya, “apa mo diblokir juga ?” ) :